Lullaby : LIBURAN HARI PERTAMA

My Picture

I'm short girl who has short hair and glasses. I'm fourteen going on fifteen years old. I live at small city in Indonesia. I love reading, eating, and ice cream. Leave a greeting in my chat box. Simple, unique, and weird.

More about me»

Hai.... para blogger!!

Terakhir kali aku posting yang berjanji akan mneceritakan pengalaman liburan di Yogjakarta.. Ok, aku akan cerita.

Aku datang ke Yogjakarta dengan naik kereta api bersama dengan ayahku. Karena kereta tersebut akan jalan waktu pagi, aku harus bangun lebih awal. Karena kami kesana waktunya mepet sekali dengan jadwal keberangkatan kereta. Sesampainya disana aku melihat antrian panjang di loket. Astaga... itu berarti kami harus mengantri terlebih dahulu untuk mendapatkan tiket. Dan yang berarti besar kemungkinan kami tidak dapat tempat duduk.

USAHA MASUK STASIUN KERETA API

Beberapa menit telah menunggu antrian yang panjang. Ayahku menyuruhku untuk masuk terlebih dahulu ke dalam kereta agar mendapat tempat duduk, lalu ayahku akan menyusulku nanti. Nah.. loh... bingung kan awalnya sih menolak dan ragu-ragu. Tetapi ayahku tetap memaksa. Ok, demi mendapatkan tempat duduk. Ketika sudah beberapa langkah, aku melihat penjaga pintu masuk stasiun kereta. Dan melihat penjaga tersebut meminta tiket masuk stasiun, aku melirik ke atas ternyata kalau mau masuk stasiun harus ada tiket dan berarti harus beli dulu. Mati luh... ini aku enggak bawa duit. Aku melirik ayahku yang dari tadi melihatku diam disana. Dan aku berbalik menghampirinya. Aku bilang bahwa kalau mau masuk harus ada tiketnya. Ayahku bilang enggak perlu pakai tiket langsung aja masuk. Hadeh... ini orang tua mau ngajarin anaknya jadi penyusup apa? Aku melangkah maju dengan ragu. Aku melambatkan langkahku. Aku melihat suara berisik di belakangku, aku melirik sedikit ke belakang. Hahaha... ada rombongan yang mau masuk stasiun. Aku menyingkir untuk membiarkan rombongan itu jalan terlebih dahulu. Setelah berada di belakang rombongan itu masuk sambil menyerahkan beberapa tiket aku juga ikut masuk dengan ekspresi biasa yang sebenarnya aku takut. Ok, usahaku untuk masuk kereta api sukses....!!!

MENCARI TEMPAT DUDUK

Ok, sekerang aku berpikir untuk mencari tempat duduk. Dan ternyata keretanya sudah ramai oleh penumpang. Aku memasuki gerbong pertama, well keadaanya sudah penuh. Kebanyakan penumpangnya sudah lumayan tua. Aku langsung berpikir munggkin orang-orang yang sudah cukup tua tersebut lebih biasa bangun pagi sehingga mendapat tempat duduk di gerbong pertama. Lalu menelusuri gerbong kedua mataku mencari cari tempat duduk kosong. Ternyata semua penuh, apa lagi ada sekalang pria yang dandananya berandal banget. Oh... tidak mereka melihatku sambil tersenyum dan bergeser memperlihatkan bahwa disana masih ada 1 tempat duduk kosong. Tahu begitu aku langsung sengaja turun kereta menuju gerbong selanjutnya. Dan aku memasuki gerbong ketiga, oh ternyata sama saja penuhnya. Di gerbong tiga ini penumpang bervariasi ada anak-anak, remaja, dan para orang tua. Tapi mataku menemukan 2 kursi kosong disana. Aku segera berjalan cepat agar tidak kedahuluan oleh penumpang lain. Begitu sampai aku langsung meletakkan tas besarku diatas dan tas punggungku di kursi sebelahku. Sepengetahuanku itu menandakan bahwa kursin tersebut sudah ada yang menempati. Aku merasa lega karena sudah menemukan tempat duduk. Dan kali ini
mencari tempat duduk di kereta api sukses..!!

MENUNGGU AYAH MENYUSUL

Saat bersantai aku mengingat bahwa kursi yang aku tempati ini sudah kutempati untuk yang kedua kalinya. Aku masih ingat betul kursi ini. Dulu aku pernah menempatinya ketika pulang dari Yogjakarta. Aku sudah lupa dalam rangka apa aku datang ke Yogjakarta dulu dan itu pun cuman sehari saja disana. Aku juga masih ingat ketika waktu pulang aku membuka jajanku, ketika itu aku bingung mau membuang wadah jajan itu dimana. Ayahku merebutnya dariku dan melipatnya jadi kecil lalu menyelipkannya di sela-sela rongga jendela. Ketika itu juga terdengar pengumuman bahwa keretaku akan segera berangkat 5 menit lagi. Aku khawatir sekali bila ayahku tidak bisa datang menyusulku. Tanganku sudah bergetar menunggu ayahku membawa tiket kereta. Aku gelisah dan terus melihat ke arah jendela. Tetapi, aku tidak bisa menemukan sosok ayahku. Lalu tanpa kusadari ada seseorang menyentuh bahuku. Aku pun kaget seperti disengat listrik dan menengok kebelakan. Dan yak, ayahku sudah duduk disampingku. Fiuhh... leganya...

TIBA DI YOGJAKARTA

Sesudah menempuh berjalan menuju Yogjakarta, akhirnya kami tiba. Aku segera turun menyusul kakakku yang katanya sudah menungguku di stasiun. Tetapi tidak ayahku yang harus kembali lagi ke Madiun. Iya, ayahku hanya menemaniku saja lalu ayahku akan kembali lagi ke Madiun dan segera mengantar ibuku yang berencana pergi ke Bojonegoro untuk berlibur juga pastinya. Ketika kereta yang ayahku tumpangi sudah berangkat kemabali ke Madiun, aku dan kakakku langsung meninggalkan stasiun.

BAHASA JAWA HALUS MENJADI BAHASA INDONESIA DENGAN LOGAT ANAK JAKARTA

Dalam perjalanan keluar kakakku mengoceh tanpa henti dengan logat orang Jakarta banget. Nah, ini dia yang bikin bingung. Kakakku itu orang Madiun yang bahasa sehari-harinya bahasa Jawa ngoko, kuliah di Yogjakarta yang seharusnya memakai bahasa Jawa yang lebih halus. Tetapi, ini kok malah pakai bahasa Indonesia yang logatnya anak Jakarta banget. Aku mendengarnya sambil mengangguk-angguk saja. Ada tukang becak yang menawari kami, kakakku langsung menjawab " Mboten, pak." sambil menggunakan nada yang halus. What?? Apa-apaan ini? nada halus? Ok, kebingunganku bertambah setengah tingkat lagi. Kakakku jarang berbicara dengan nada halus kepada orang seperti itu.

NASI GUDEG TERASA ANEH DILIDAHKU

Sebelum ke tempat kos-nya, kakakku mengajakku makan nasi gudeg. Pertamanya sih aku menolak untuk itu karena aku enggak begitu lapar. Tapi, kakakku tetap memaksa, apa boleh buat lagi untuk itu. Kami memesan menurut kehendak masing-masing. Aku mencicipinya sambil menilai rasanya. Dan itu terasa aneh dilidahku. Rasanya terlalu manis menurutku, dan itu yang membuatku tidak terlalu menyukai gudeg. Aku bertanya-tanya dalam hati, apakah gudeg termasuk masakan sayur? Tapi, kenapa rasanya begitu manis menurut penilainnya lidahku? Aku tidak sanggup menghabiskan nasi gudegku. Tapi, aku tergoda sekali dengan lauk paha ayam itu. Tapi, paha ayam tersebut rasanya manis seperti gudeg. Bingungkan..?? Ok, aku akan menghabiskannya tapi, hanya paha ayamnya saja.

AKU DIKIRA ANAK YANG MENCARI UNIVERSITAS DI YOGJAKARTA

Sebelum masuk ke kamar kos-nya kakakku. Aku harus minta izin menginap dulu kepada ibu kos. Dengar-dengar cerita kakakku, ibu kos ini orangnya galak dan judes. Aku penasaran dengan galak dan judesnya ibu kos ini. Kakakku meminta izin kepada ibu kos agar memperbolehkanku untuk menginap disana selama seminggu. Kulihat ekspresi ibu kos itu tidak begitu setuju dengan pernyataan itu. "Seminggu? lho, kok lama sekali?" itulah yang aku dengar kata pertama yang diucapkan ibu kos. Ibu kos tersebut melihatku dari atas ke bawah sambil berkata "Mau kuliah disini ya. mau daftar dimana?" sambil menatapku. Aku terkejut mendengar itu, aku berpikir apakah ini effect dari orang yang suka marah? wajahku terlihat begitu tuakah sehingga dikira anak kuliah?. Kakakku menjawab sambil tertawa "Bukan bu, ini adik saya masih SMP liburan kesini" kulihat kakakku melirikku dan aku yakin kakakku tersenyum geli. Ibu kos itu terkejut dan menjawab " Oh.... masih SMP tho, Adikmu ya? Pantesan mirip kamu. Oh... ini kan hari libur" katanya sambil agak tertawa.

MENONTON FILM DI BIOSKOP

Setelah sampai dikamar kakakku segera menyuruhku mandi. Tunggu, aku kan tadi pagi sudah mandi, bahkan keramas sampai aku menggigil kedinginan. Mengingat hal itu aku menjadi malas mandi. Kakakku mengernyitkan dahi dan berkata bahwa wajahku terlihat kacau seperti belum mandi, baju yang aku pakai bau keringat, dan rambutku terlihat berantakan sekali (disimpulkan, aku seperti anak hilang). Oh, ok.. aku segera menuruti perintahnya. Setelah selesai aku bersiap-siap berangkat ke bioskop. Diluar cuaca sungguh panas, dan merasa panas ini lebih parah dari Madiun. Padahal dulu terakhir kali kesini bersama ayahku cuacanya bersahabat, cuacanya sungguh cerah dan tidak panas seperti sekarang. Sesampainya disana kakakku memesan 4 tiket. 2 tiket untuk memesan film "Gulive's Travel" dan 2 tiket lagi untuk " Narnia 3". Untuk pertama aku melihat film "Guliver's Travel", ceritanya cukup menarik, aku menikmati film tersebut. Kakakku sedikit mengantuk melihat film ini. Sungguh menyebalkan. Ketika film itu sudah selesai, aku bosan menunggu film Narnia3. Akhirnya aku keluar bersama kakakku. Aku mengajak kakakku ke mal. Kami ingin makan di McD*****. Kami mengantri di antrian yang cukup panjang. Tapi, waktu terus berjalan. Kakakku lagi memsan makanan dan kusadari ini sudah waktunya untuk menonton Narni3. Tetapi, sudah terlambat untuk menyadari itu. Kami harus makan makanan yang kami pesan tadi. Dan harus merelakan film Narnia3. Kami harus pulang dulu ke kos-nya kakakku.

Itulah kegiatanku di Yogjakarta hari pertama. Tunggu cerita berikutnya, ya..!!
1 komentar:

oooOoooo. . .
ocha liburan x k jogja tho. . . .
g ngajak". . . .
^^

Don't get close to me, but do not go far away.

FemInd Bloggers

Chat With Me

Search This Blog

Follow Me