Lullaby : I come back

My Picture

I'm short girl who has short hair and glasses. I'm fourteen going on fifteen years old. I live at small city in Indonesia. I love reading, eating, and ice cream. Leave a greeting in my chat box. Simple, unique, and weird.

More about me»

Hai... para blogger. I..come back.. Hari ini adalah hari yang menyebalkan bagiku karena aku berusaha datang lebih pagi karena hari Sabtu adalah jadwalku untuk piket kelas. Aku berusaha membersihkan kelas sebersih mungkin karena jam pelajaran pertama adalah Kewarganegaran yang penilaiannya mencakup kebersihan kelas. Dan saat aku menyapu bersama temanku, aku mengeluh dan berkata bahwa kelas ini seperti beberapa hari tidak pernah dibersihkan. Lalu ada temanku yang merespon perkataanku tadi dan berkata memang benar kalau kelas ini tidak dibersihkan 3 hari. Apa..! Seketika itu juga emosiku naik. Sebenarnya aku tidak ingin melanjutkan untuk menyapu kelasku, karena jam pelajaran pertama adalah Kewarganegaraan aku pun berusaha ikhlas menerima kenyataan. Jika kelas ini tidak bersih guru yang mengajar Kewarganegaraan pasti akan mengomel pada anak-anak dan pastinya anak-anak yang lain akan menyalahkan regu yang piket di Hari Sabtu. Oh.. God... Aku menggerutu dalam hatiku kenapa sih pelajaran Kewarganegaraan adanya hanya Hari Sabtu saja? Kenapa gak di hari yang lain. Kalau begini caranya regu yang piket hari Sabtu pasti akan kewalahan. Kami selesai piket tepat sekali dengan bunyinya bel tanda masuk. Kami semua menghembuskan nafas lega.

Pelajaran Kewarganegaraan pun dimulai. Guruku membahas tentang remidi Kewarganegaraan. Dan aku memperhatikan penjelasan tersebut karena aku juga remidi di pelajaran Kewarganegaraan. Padahal nilaiku tinggal 1 angka lagi akan sama dengan nilai KKM di sekolahanku. Karena cukup banyak anak yang remidi akhirnya seluruh anak yang remidi maupun tidak remidi dibagi menjadi beberapa kelompok. Ternyata tujuan kami dibuat kelompok adalah untuk membersihakan beberapa ruangan di sekolah. Ada yang membersihkan ruang Tata Boga, ruang Karawitan, halaman depan kelas. Dan kelompokku mendapat bagian membersihkan ruang Karawitan. Pertama-tamanya sih aku dan teman-teman senang karena ruangannya yang kecil yang berarti kami tidak susah-susah membersihkannya. Tapi yang ternyata setelah mencobanya. Astaga..! Aku lupa kalau ruang Karawitan itu alasnya memakai karpet jadinya susah membersihakannya. Dan juga ruangannya yang kecil membuat kami sering terbentur alat musik Karawitan
. Oh...God... capeknya minta ampun. Habis piket baru istirahat sebentar sudah disuruh ngebersihin ruang Karawitan. Nasib-nasib..

Setelah selesai kami kembali kekelas untuk bersantai dan bercanda dengan teman-teman yang lian. Dan guruku pengajar Kewarganegaraan pun masuk. Ia menjelaskan bahwa remidi itu tidak hanya mengerjakan soal saja tetapi ada juga yang berupa kegiatan. Dan guruku akan menambahkan nilai kepada kami semua karena kelas kami sudah bersih dan guruku juga ingin mempertahankan kebersihan kelas ini. Dan saat itu juga emosiku sudah sampai puncak dan berkata dalam hati " Astaga bu, jadi regu piket kami dengan anak-anak lain yang gak piket diberi nilai yang setara? Lantas kalau begitu caranya mendingan saya tukar hari dengan teman saya yang piketnya dihari lain. Dan kalau bu guru ngomong perlu dipertahankan kebersihan ini maka kami dong yang kecapean.." Tapi, satu-satunya cara adalah IKHLAS DAN MENERIMA KENYATAAN ITU SEMUA.
0 komentar:

Don't get close to me, but do not go far away.

FemInd Bloggers

Chat With Me

Search This Blog

Follow Me